Jogja Antique

Thursday, February 25, 2010

Tembang Garuda Di Dadaku





Kaka menginjak umur 20 bulan atau 2 tahun kurang 4 bulan, namun bila diajak bicara atau diberikan instruksi, dia sudah bisa memahami. Dan kelebihan dia menurut aku adalah dia selalu konsentrasi pada hal-hal yang dia sukai. Untuk kali ini aku ingin bercerita tentang hobinya menonton FILM GARUDA DI DADAKU.


Setiap dia bangun tidur siang atau menjelang tidur malam, dia selalu minta papanya untuk melihat video. Terutama video lagu-lagu anak, juga beberapa dokumentasi mengenai dia sendiri sewaktu masih bayi. Kaka amat menyukainya. Namun dari semua koleksi video yang ada di laptop papahnya, yang paling dia suka adalah film Garuda di Dadaku. Film yang mengisahkan cita-cita seorang anak yang ingin menjadi pemain di Timnas Merah Putih yang di saat bertanding di iringi tembang Garuda di Dadaku.


Begitu juga kaka, setiap kali menonton film yang durasinya hamoir 1,5 jam, tidak pernah ngantuk, dan selalu pengen di ulang dan ulang. Di saat dia bermain bola dengan papanya, dia tanpa sadar akan menyanyikan lirik lagu Garuda di dadaku, sambil membawa bola dan seolah olah dia ingin mengocek bola itu. Untuk anak seumuran dia, tentu belum bisa mengocek bola dengan benar, sehingga seringkali kaki yang satu terinjak kaki yang satunya atau kaki menginjak bola bagian atas hingga terjatuh.


Namun bila dia sudah main bola dengan melantunkan tembang garuda di dadaku, gak ada yang bisa hentikan, makin lama makin semangat, makin kenceng larinya dan makin kenceng pula nendang bolanya, sampai akhirnya kelelahan dia dia akan pura-ura terjatuh dan istirahat. Mungkinkah ada bakat jadi pemain bola? bisa iya, bisa tidak... yang jelas, walaupun hanya kelas RT RW, bapaknya juga mantan pemain bola tangguh sebagai Libero..... :)

BERITA KOMPAS