Jogja Antique

Monday, February 15, 2010

Pecinta Alam dan Penikmat Alam





Pada dasarnya semua manusia adalah penikmat alam, ada yang suka panorama gunung, bentang alam pantai, kebun sayur mayur di dataran tinggi, hijaunya perbukitan, indahnya danau, menyusuri jeram sungai, memanjat tebing dan seterusnya. Namun apakah semua manusia juga mencintai alam?

Sulit dijawab, karena aku yakin, setiap manusia tidak menginginkan alam ini rusak, tidak mengingankan pegunungan gundul, hutan rusak, tebing dihancurkan, namun demikian terkadang kerakusan manusia berdampak negatif terhadap alam. Pengennya alam tidak rusak, namun sadar atau tidak sadar manusia sendiri yang kadang merusaknya. Demi alasan ekonomi, demi alasan sekedar mencari sesuao nasi, namun ada juga yang tergoda banyaknya uang yang di dapat dari hasil merusak alam.

Lebih penting dari itu semua, dengan kesadaran penuh kita harus menimbulkan rasa kecintaan kita terhadap alam, selain kita adalah penikmat alam yang utama, kita jugalah yang menggantungkan nasib hidup kita dari alam. Beras, sayur mayur disediakan oleh alam, kita hanya bisa menanam dan mengolahnya. Tanpa daya duku alam yang baik, tentu produksinya juga gak akan dapat memenuhi kebutuan Manusia.

Mari kita cintai alam, mari kita jadi Pecinta dan Pecinta alam, mari kita mulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, memisahkan sampah organik, sampai plastik, kaca dll, memelihara pohon di area yang mungkin untuk ditanami, menyediakan resapan air di halaman kita, hemat penggunaan air bersih dan masih banyak lagi.

Tidak ada alasan bukan untuk tidak menjadi pecinta atau pencinta alam? 

BERITA KOMPAS