Perjalanan kali ini dimulai dengan memantai aliran kali code di dekat Rumah Sakit Wirosaban Yogyakarta. Para penduduk di sepanjang bantaran justru mencari pasir merapi di sungai code. Artinya bagi masyarakat lereng merapi adalah sebuah bencana, namun masyarakat di bawah sudah merasakan manfaatnya dengan melimpahnya material hasil erupsi yang terbawa arus sampai yogya. Hasil pantauan di sungai, masih aman. Bahkan masyarakat malah pada turun ke sungai, baik mencari pasir ataupun sekedar bermain air yang keliatan coklat pekat.
Perjalanan selanjutnya ke Barak Pengungsi di GOR UNY, Di sana tercatat sekitar 850 pengungsi dari berbagai desa. Sebagian merupakan pengalihan dari pengungsi di Maguwoharjo, sebagian lagi pengalihan dari UII dan sebagian yang lain baru datang dari kecamatan cangkringan maupun pakem.
Dari pantauan di lokasi pengungsian GOR UNY, tampak kapasitas GOR masih cukup longgar untuk pengungsi, manajemen logistik dan bahan makanan serta pakaian mencukupi, dan pasokan bantuan masih mengalir dari berbagai pelosok yogyakarta. Dapur umum sudah tersedia, MCK bagus, Air mengalir dengan lancar, tem[at untuk menjemur pakaian masih longgar, tersedia tempat untuk ibadah umat islam dan kristiani, Atau dengan kata lain untuk kebutuhan mendesak sudah mencukupi dan manajemen cukup baik.
Perjalanan di GOR UNY belum berakhir, masih ada liputan yang menarik....
