Purworejo, CyberNews. Kabar penerimaan CPNS di Kabupaten Purworejo tahun 2009 yang akan ditunda tertepis. Plt Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain menegaskan, Pemkab Purworejo tetap berencana merekrut CPNS sesuai dengan formasi yang diberikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. "Insya Allah tetap kita laksanakan," ujar Mahsun saat dimintai konfirmasi SM CyberNews, Selasa (6/10).
Kepastian itu juga diperkuat penjelasan dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Masduqi Simor. Birokrat asal Surabaya ini mengungkapkan, pendaftaran CPNS diperkirakan akan dimulai pertengahan bulan ini. "Kepastiannya menunggu hasil rapat koordinasi dengan Pemprov Jateng. Sebab nantinya tes seleksi akan digelar serempak seluruh kabupaten/kota di Jateng," katanya.
Lebih lanjut diungkapkan Simor, tes penerimaan CPNS itu diperkirakan akan digelar pada minggu pertama bulan Desember. Seluruh persyaratan yang dibutuhkan tidak berbeda dengan penerimaan CPNS pada tahun-tahun sebelumnya.
Sekda Purworejo Akhmad Fauzi yang dimintai konfirmasi di sela-sela membuka acara Purworejo Fair mengungkapkan, kepastian tidaknya penerimaan CPNS tahun 2009 menjadi kewenangan sepenuhnya Bupati. "Kebijakan itu tergantung beliau (Bupati,red)," katanya.
Namun, Sekda mengungkapkan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembayaran gaji pegawai baru setelah penerimaan CPNS. Setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 19 miliar. Padahal, dana alokasi umum (DAU) yang diterima Kabupaten Purworejo jumlahnya sangat terbatas.
Menurut Sekda, hal itu sangat dilematis. Pasalnya, di sisi yang lain banyak pegawai yang memasuki masa pensiun dan harus dilakukan kaderisasi. "Tahun depan ada sekitar 200 pegawai yang pensiun," katanya.
Solusi alternatif yang dimungkinkan, menurut Fauzi, adalah tahun 2009 tetap dilaksanakan penerimaan CPNS. Hanya saja, pengangkatannya tidak langsung pada tahun 2010, tapi ditunda tahun berikutnya guna memberikan waktu bagi APBD untuk menyiapkan anggarannya.
Seperti dilansir sebelumnya, Purworejo mendapatkan 447 fomasi CPNS baru untuk tahun 2009. Dari jumlah itu tidak ada satupun formasi tenaga pendidik atau guru. Rinciannya terdiri dari tenaga honorer sebanyak 162 formasi, pelamar umum 237, sekretaris desa (Sekdes) sebanyak 45 formasi, dan tenaga kesehatan 3 formasi.
Untuk formasi tenaga honorer itu merupakan sisa yang belum diangkat hingga 2009 ini. Sebenarnya sisa tenaga honorer yang sudah masuk data base jumlahnya 170 orang, namun ada yang sudah meninggal dan tersisa 162 orang. Sedangkan untuk pelamar umum semuanya untuk formasi tenaga teknis. Antara lain bidang pengairan, pekerjaan umum (PU), peneliti bangunan, tenaga perhubungan, dan tenaga teknis lainnya.
Sementara untuk formasi Sekdes merupakan sisa yang belum terangkat tahun sebelumnya. "Yang sudah diverifikasi dan memenuhi syarat sisanya ya tinggal 45 orang dan akan diangkat tahun ini," ujar Simor.
Adapun formasi tenaga kesehatan hanya khusus untuk dokter spesialis. Itupun sebenarnya formasi tahun lalu yang tidak terisi karena tidak ada yang mendaftar. Antara lain spesialis mata dan spesialis anak. "Formasi perawat dan bidan tidak ada tahun ini," katanya.
Ditambahkan Simor, dalam pengajuan formasi pihaknya sebenarnya juga mengajukan tenaga guru. Namun, Kabupaten Purworejo tidak kebagian kuota karena sudah habis untuk kabupaten/kota lainnya.
Kepastian itu juga diperkuat penjelasan dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Masduqi Simor. Birokrat asal Surabaya ini mengungkapkan, pendaftaran CPNS diperkirakan akan dimulai pertengahan bulan ini. "Kepastiannya menunggu hasil rapat koordinasi dengan Pemprov Jateng. Sebab nantinya tes seleksi akan digelar serempak seluruh kabupaten/kota di Jateng," katanya.
Lebih lanjut diungkapkan Simor, tes penerimaan CPNS itu diperkirakan akan digelar pada minggu pertama bulan Desember. Seluruh persyaratan yang dibutuhkan tidak berbeda dengan penerimaan CPNS pada tahun-tahun sebelumnya.
Sekda Purworejo Akhmad Fauzi yang dimintai konfirmasi di sela-sela membuka acara Purworejo Fair mengungkapkan, kepastian tidaknya penerimaan CPNS tahun 2009 menjadi kewenangan sepenuhnya Bupati. "Kebijakan itu tergantung beliau (Bupati,red)," katanya.
Namun, Sekda mengungkapkan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembayaran gaji pegawai baru setelah penerimaan CPNS. Setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 19 miliar. Padahal, dana alokasi umum (DAU) yang diterima Kabupaten Purworejo jumlahnya sangat terbatas.
Menurut Sekda, hal itu sangat dilematis. Pasalnya, di sisi yang lain banyak pegawai yang memasuki masa pensiun dan harus dilakukan kaderisasi. "Tahun depan ada sekitar 200 pegawai yang pensiun," katanya.
Solusi alternatif yang dimungkinkan, menurut Fauzi, adalah tahun 2009 tetap dilaksanakan penerimaan CPNS. Hanya saja, pengangkatannya tidak langsung pada tahun 2010, tapi ditunda tahun berikutnya guna memberikan waktu bagi APBD untuk menyiapkan anggarannya.
Seperti dilansir sebelumnya, Purworejo mendapatkan 447 fomasi CPNS baru untuk tahun 2009. Dari jumlah itu tidak ada satupun formasi tenaga pendidik atau guru. Rinciannya terdiri dari tenaga honorer sebanyak 162 formasi, pelamar umum 237, sekretaris desa (Sekdes) sebanyak 45 formasi, dan tenaga kesehatan 3 formasi.
Untuk formasi tenaga honorer itu merupakan sisa yang belum diangkat hingga 2009 ini. Sebenarnya sisa tenaga honorer yang sudah masuk data base jumlahnya 170 orang, namun ada yang sudah meninggal dan tersisa 162 orang. Sedangkan untuk pelamar umum semuanya untuk formasi tenaga teknis. Antara lain bidang pengairan, pekerjaan umum (PU), peneliti bangunan, tenaga perhubungan, dan tenaga teknis lainnya.
Sementara untuk formasi Sekdes merupakan sisa yang belum terangkat tahun sebelumnya. "Yang sudah diverifikasi dan memenuhi syarat sisanya ya tinggal 45 orang dan akan diangkat tahun ini," ujar Simor.
Adapun formasi tenaga kesehatan hanya khusus untuk dokter spesialis. Itupun sebenarnya formasi tahun lalu yang tidak terisi karena tidak ada yang mendaftar. Antara lain spesialis mata dan spesialis anak. "Formasi perawat dan bidan tidak ada tahun ini," katanya.
Ditambahkan Simor, dalam pengajuan formasi pihaknya sebenarnya juga mengajukan tenaga guru. Namun, Kabupaten Purworejo tidak kebagian kuota karena sudah habis untuk kabupaten/kota lainnya.
