Jogja Antique

Sunday, December 9, 2007

Edi Kurniawan Menangis Ditengah Upacara Penyematan Medali Sea Games 2007

Pagi tadi aku melihat berita olahraga di salah satu stasiun televisi Indonesia, dan secara kebetulan melihat suatu pemandangan yang sungguh-sungguh menggetarkan hati. Edi Kurniawan atlet angkat besi Indonesia berhasi mendapatkan medali emas. Dan yang membuat hatiku bergetar adalah, air matanya menetes saat penyematan medali Emas diiringi lagu Indonesia Raya. Jelas suatu fenomena yang agak langka untuk atlet Indonesia.

Sering kita lihat ketika upacara pembukaan pertandingan, para atlet justru tidak khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya, kadang malah cengengesan. Suatu hal yang paling tidak kusuka. Klo menyanyi lagu kebangsaan saja cengengesan, bagaimana tekad dan semangatnya bisa dipersembahkan untuk negeri ini? Malah mungkin kita juga sering melihat mentalitas atlet Indonesia yang kalah bertanding sebelum keluar keringat. Beda banget ama jaman dulu, atlet bertanding bukan sekedar untuk ambisi dirinya, klubnya, ataupun menghidupi keluarganya, lebih dari itu mereka bertanding untuk tanah airnya, negaranya, dimana menjaga harga diri bangsa adalah nomor satu. Perkara menang atau kalah kita harus realistis menilai, namun perjuangan yang tak kenal lelah, yang pantang menyerah demi Indonesia tercinta itulah yang wajib kita beri apresiasi.

Aku masih ingat di sea games philipina era 80an, seorang atlet maratin kita kakinya terkilir di tengah lomba, namun karena medali marathon akan menentukan Indonesia atau Philipina yang menjadi juara umum kala itu, atlet tersebut tetap melanjutkan sampai finish dan merebut medali emas sekaligus memastikan keunggulan Indonesia sebagai juara umum dengan selisih 1 emas saja dibandingkan Tuan rumah philipna saat itu.

Tentu cerita-cerita begini yang kita tunggu dan idamkan dari atlet nasional. Sekali lagi selamat buat Edi Kurniawan, semoga memberi inspirasi bagi atlet lain untuk bertanding dengan hati dan semangat berkobar demi ibu pertiwi, INDONESIA.

BERITA KOMPAS