Jogja Antique

Friday, May 20, 2011

Bengawan Travel Mart BTM akan Dijadikan Agenda Nasional


Solo, CyberNews. BTM atau Bengawan Travel Mart yang sudah tiga kali digelar akan diusulkan menjadikan agenda nasional, sebagaimana pasar wisata (travel mart) lainnya yang digelar di sejumlah kota di Indonesia. Seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta.
Menurut Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia Surakarta (BPPIS) Bambang Mintosih, banyak hal yang didapat bila mana BTM masuk menjadi agenda nasional. Selain lebih profesional dalam pengelolaan, pariwisata di Kota Solo dan sekitarnya akan lebih terkenal karena peserta yang hadir lebih beragam dan lebih banyak, dari berbagai daerah dan luar negeri.
"Harapan kami, tiga tahun lagi atau pada penyelenggaraan ke enam yang akan datang, BTM yang kini digelar Asita dan didukung Pemkot dalam pendanaan sudah masuk menjadi agenda nasional," kata dia di sela-sela BTM di The Sunan Hotel Solo.
Sebanyak 98 buyer dari berbagai daerah dan manca negara serta 60 seller lokal bertemu di BTM, yang digelar 29 April hingga 1 Mei. Pertemuan yang digelar dalam format round table itu memudahkan mereka untuk saling bertukar informasi sekitar dunia pariwisata.
"Format BTM kali ini memang kami ubah dari sebelumnya. Dalam format baru, para seller yang berkeliling dari meja ke meja menemui masing-masing buyer yang menunggu," tambah Soeharto, ketua Asita Solo sekaligus ketua panitia.
Lebih lanjut Bambang Mintosih mengatakan, jika BTM menjadi agenda nasional maka para buyer yang datang harus bayar dan menanggung sendiri seluruh akomodasi dan penginapan. Tidak seperti sekarang ini, dimana para buyer digratiskan dan penginapan ditanggung panitia. Pihak panitia hanya menarik kontribusi dari para seller lokal yang nilainya sekitar Rp 700.000.
Sangat Mendukung
"Kami berharap, nantinya BTM bisa menjadi pasar wisata besar yang pesertanya dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri. Jadi, bagi para travel agent yang ingin mengetahui destinasi wisata di berbagai daerah cukup datang ke Solo," tambah Soeharto.
Sementara itu, para pelaku bisnis perjalanan wisata atau travel agent dari berbagai daerah atau luar negeri yang menjadi buyer sangat mendukung rencana BTM masuk menjadi agenda nasional. Mereka juga tidak keberatan jika nantinya ditarik kontribusi oleh panitia.
"Tidak masalah kalau kami ditarik kontribusi, wong pasar wisata di tempat lain saja kami harus bayar," kata Tetra Budiarto, dari Gemilang Wisata Bogor.
Tetra mengaku sudah dua kali ikut BTM. Alasannya, sebagian besar wisatawan yang dikelola bertujuan ke Solo atau daearah lainnya di Jateng. "Dari BTM ini, kami bisa memperoleh banyak infomasi. Di Solo, banyak hotel baru, fasilitas baru, tempat kuliner baru, dan destinasi wisata baru," ujarnya.
( Langgeng Widodo / CN26 / JBSM ) SUARA MERDEKA

BERITA KOMPAS