Jogja Antique

Monday, June 16, 2008

Tentang Persepsi

Secara kebetulan aku aktif dalam dunia olahraga sebuah federasi. Beberapa kali ada masalah dengan perbedaan persepsi. Suatu kasus misalnya tentang try out ditujukan untuk mendukung persiapan sebuah tim ke dalam sebuah kompetisi. Sepertinya sistem simulasi kompetisi sudah disepakati sesama tim ofisial peserta, namun ketika ada di lapangan menjadi lain. Misalnya ketika sebuah tim kalah jauh, kemudian ofisial menyatakan merasa tidak di apresiasi. Sementara tim yang lain menyatakan bahwa kompetisi tidak mengenal bagi-bagi juara, pokoknya sikat habis sesuai dengan kemampuan, namun disisi lain, atlet dr tim yang lemah menjadi down dan tidak termotivasi bertanding lagi.
Sungguh menarik, ketika rapat sepakat, di lapangan persepsi menjadi beda. Dan masih banyak hal lain yang bisa kita ambil contoh. Misalnya ada pelatih meminjam pelatih dari klub lain. Ketika diminta pinjam, pemimpin klub menyatakan" oke tapi diopeni" Bahasa jawa yang lembut yang artinya tentu klo program pelatihan dibayar, pelatih tersebut yang dipinjam juga dibayar oleh peminjam. itu persepsi yang satu, yang lainnya menyatakan diopeni itu artinya setiap diajak melatih, dicukupi kebutuhannya, makan, minum, transport dll tanpa dibayar sudah cukup.
Dari beberapa hal contih tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa menyamakan persepsi memang sulit, sehingga sebaiknya setiap kesepatakan dibuat tertulis disertai rincinnya, jangan ewuh pekewuhm jangan merasa gak enak sehingga kesalahpahaman bisa dikurangi, karena untuk menghilangkan memang sulit terjadi. Semoga ada manfaatnya! Untuk mencoba free sms kunjungi link dibawah
http://jupiter.co.nr

BERITA KOMPAS