Jogja Antique

Wednesday, August 14, 2013

La Ngopo Pah?

Judul tulisanku hari ini adalah kalimat tanya, " La Ngopo Pah?". Sebuah pertanyaan yang sangat biasa aku dengar dari jagoan kecilku " Si Bungsu Dikadut" setiap hari dan setiap jam selama libur lebaran kemaren. Bagiku hal ini sungguh mengagetkan, di usia yang belum 3 tahun, logika pikirnya sudah berjalan logis dan nalar. Klo ada sesuatu yang menurut dia tidak biasa atau harus ada penyebabnya, maka dikadut akan selalu bertanya, "La Ngopo Pah?".

Suatu saat jalan - jalan berdua ditepi jalan ada selokan kering.
Dikadut , " Pah... pah ini sungai ya?"
Papah, " Itu selokan mas, sungai yang kecil"
Dikadut, " Pah... Kok sungainya gak ada airnya pah, La ngopo?"
Papah, " Iya, karena musim kemarau maka sungainya kering"
Dikadut, " Klo kemarau kok kering, La Ngopo?"
Papah, " Sungai ini kecil, airnya bergantung air hujan. Klo Kemarau gak hujan, maka gak ada airnya"
Dikadut, "Klo sungai gedhe kok ada airnya pah, La ngopo?"
Papah, " Klo sungai yang gedhe, airnya mengalir dari mata air"
Dikadut, " Pah pah... mata airnya mana?"
Papah, " Mata airnya jauh di atas hulu sungai mas"
Dikadut, " Mata airnya kok gak disini pah, La ngopo?"
Papah, " ?????........" *Kapan kuisnya berakhir ya hahaha*

Entah paham atau belum, yang jelas setelah dijelaskan baru pertanyaannya selesai. Namun sepanjang perjalanan itu masih banyak pertanyaan lagi, tentang sawah yang gak ada tanamannya, tentang air sungai yang warnanya hijau, lumut dll.

Semangat Pagi Dikadut.... "kok belum bangun, La ngopo?"


BERITA KOMPAS