PEKANBARU (KRjogja.com) - Ketua Umum KONI DIY GBPH H
Prabukusumo SPSi meminta masyarakat tidak menyalahkan atlet, menyusul
kegagalam Kontingen DIY memenuhi target perolehan medali maupun
pencapaian peringkat dalam Pekan Olahraga Nasiolan (PON) XVIII Riau.
Dari target 20 medali emas, hingga Rabu (19/9) kemarin, DIY baru
mendulang 9 emas.
“Jangan salahkan atlet. Salahkan kami-kami
ini yang mungkin membina belum tepat. Karena itu ke depan banyak yang
harus kita lakukan. Setiap cabang olahraga harus serius dalam membina
atletnya. Kalau ditunjuk sebagai pengurus, ya harus benar-benar aktif.
Karena saat ini banyak sekali yang kurang aktif, ini sangat
disayangkan,” ungkap Prabukusmo kepada wartawan di Sekretariat Kontingen
DIY, di Pekanbaru, Rabu (19/9).
Ditambahkan Prabukusumo, ke
depan semua cabang olahraga akan 'ditanting' kesungguhan dan
aktifitasnya. Semua nantinya harus mempunyai motivasi yang tinggi untuk
mendorong atletnya guna berprestasi. Menurutnya, atlet-atlet DIY yang
terjun di PON sudah latihan keras selama dua tahun dan terus dipantau
oleh Tim Monitoring yang dibekali dengan Standard Operating Procedure
(SOP). Kalau tidak bisa bekerja sesuai SOP dalam dua minggu, anngota Tim
Monitaring langsung diganti.
“Atlet bukan sekadar melakukan
persiapan dua tahun, tapi mereka juga rugi waktu, tenaga, mengalami
kelelahan dengan segala resiko yang dihadapi, yakni bisa cedera, patah
kaki, bahkan kehilangan nyawa. Untuk itu mereka tetap harus dihargai
perjuangannya dan tidak bisa disalahkan,” tandasnya.
Prabukusumo juga menyatakan, lawan-lawan yang dihadapi dalam PON ini
berbeda dengan Kejurnas dan kejuaraan-kejuaraan yang lain. “Di PON ini
betul-betul melibatkan gengsi daerah. Sehingga setiap provinsi akan 'all
out' melakukan apa saja. Mungkin 50 persen atlet yang terjun di PON ini
sebelumnya dikirim dari luar negeri untuk pemusatan latihan. Atau kalau
tidak, ya mendatangkan pelatih dari luar negeri,” terangnya.
Prabukusumo mencontohkan di cabang renang indah, Tim DIY harus bersaing
dengan tim-tim daerah lain yang mendatangkan pelatih asing. Meski
demikian DIY masih mampu meraih perunggu yang sudah merupakan hasil luar
biasa. Mengingat pesaing-pesaingnya, yakni DKI Jakarta dan Jawa Timur
mendatangkan pelatih dari China. Sedang Jawa Barat pelatihnya dari
Uzbekisitan.
“Sehingga meski tim renang indah DIY hanya mampu
merebut perunggu, bagi saya sudah emas. Karena diperkuat atlet-atlet dan
pelatih dari lokal DIY sendiri. Saya bangga dengan mereka,” lanjut
Prabukusumo.
Prabukusumo pun meminta maaf kepada masyarakat
Yogya, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Wakil Gubernur Sri Paduka Paku
Alam IX serta pihak-pihak terkait lainnya atas kegagalan memenuhi target
tersebut. Hari ini DIY tinggal menyisakan satu nomor dari cabang balap
sepeda, yakni road race putra. Jika mampu meraih emas dari nomor ini,
maka DIY maksimal hanya bisa merebut 10 medali emas.
(Jan)