Jogja Antique

Tuesday, August 7, 2007

karabiner

kekuatan karabiner itu sendiri tergantung pada beberapa hal, yaitu logam, bentuk, penampang lintang, dan pintunya. karabiner yang terbuat dari besi baja kekuatannya baik, tetapi beratnya menyebabkan pemakaiannya kurang praktis, lebih-lebih klo si pemanjat tebing harus membawa sejumlah besar karabiner. Sebagai gantinya diciptakan karabiner dari campuran alumunium (allumunium alloy) yang ringan tetapi kekuatannya sama dengan besi baja.

Pada dasarnya ada dua bentuk karabiner, yaitu bulat telur dan bentuk D. Selain itu ada juga beberapa variasi dari bentuk-bentuk karabiner seperti misalnya bentuk kidney (ginjal) dan bundar. Karabiner bentuk bulat telur lebih mudah digunakan untuk berbagai keperluan. Beban yang jatuh pada karabiner ini terbagi rata pada kedua sisi poros utama, dan akhirnya pada kedua pin di pintu karabiner. Pin di salah satu poros inilah bagian paling lemah dari sebuah karabiner.

BERITA KOMPAS