Simbah ini berjualan kacang di Pantai Kuwaru Srandakan Bantul. Saat aku tiba di sana pukul 06.30, simbah ini sudah ada disana. Persis di Jalan masuk menuju pantai. Tempat berkerumunnya pengunjung bagi yang belum pernah.
Sejak datang aku perhatikan, jarang ada yang membeli, karena kebanyakan pagi-pagi pengunjung membeli yang anget-anget. Kacang kurang cocok untuk makanan di Pagi Hari. Namun simbah ini tidak mundur sejengkalpun untuk terus menjajakan jualannya. Waktu terus berjalan, aku belum pernah melihat seorangpun membeli kacang simbah tua ini.
Kubisiki istriku, eh tuh aku pengen kacang. Tolong belikan beberapa bungkus plastik kacang. Biasanya istriku sebagai wanita normal suka menawar. Kali ini sebelum itu terjadi sudah ku bilang di awal. Jangan nawar dan kubilang kasih 10.000 tapi kacangnya ambil 5 aja. 1 bungkus 1 ribu, jadi yang 5 ribu biar untuk simbah.
Istriku tertawa geli, dia paham banget. Hal kayak begini aku selalu saja gak tega....
Kupikir pikir kan nanti di rumah sehabis dari pantai, capek bisa ngopi sambil makan kacangnya dari simbah. Dan aku semakin takjub dengan mental berdagang simbah itu karena ternyata simbah itu tidak bisa melihat dengan jelas. Tetap Semangat mbah!