Menjual Laptop Seperti Kacang Goreng
Setelah menunggu lama, akhirnya aku punya waktu untuk jalan-jalan melihat-lihat jogja bagian utara. Sore itu aku meluncur ke jalan simanjuntak, jalan menuju arah kampus terbesar di Jogja. Barometer perkuliahan jogja, juga nasional. Disanalah aktifitas akademik selalu menjadi trend setter untuk ditiru atau dimodifikasi di lain tempat. Di Area sekitar Kampus UGM Raya selalu dipenuhi penghuni baru setiap tahunnya, entah mahasiswa yang mau menuntut ilmu, maupun para pendatang yang ingin mengais sesuap nasi untuk menyambung hidup.
Dibeberapa pojok kampong, akan selalu ada rumah-rumah kontrakan atau kos yang dihuni oleh para pedagang, sementara biasanya para mahasiswa kos atau kontrak agak terpisah. Pergeseran ini klo kuperhatikan sejak UGM mengikuti kampus besar lain yang mulai membangun gedung gedung megah, sehingga otomatis akan menguras kantong mahasiswa karena spp nya naik drastic.
Dengan demikian, yang dulu mahasiswanya relative menengah ke bawah, sekarang cenderung agak menengah ke atas, otomatis kos atau kontrakkannya juga akan pilih-pilih yang agak elit atau bagus. Sudah menjadi kewajaran bahwa tuntutan perkembangan jaman akan selalu menggeser budaya atau kebiasaan-kebiasaan lama menjadi budaya atau kebiasaan-kebiasaan baru.
Yang kulihat sore itu adalah TOKO KOMPUTER yang menyediakan beragam jenis, merek, harga dan juga pilihan yang beragam untuk computer desktop maupun laptop/netbook/notebook. Pergeseran itu juga mulai tampak, klo dulu mahasiswa mau beli computer aja susah, yang kulihat sore itu sungguh luar biasa. Pilihan membeli computer berubah, dari Komputer Dekstop mengarah ke Laptop. Dapat kugambarkan, toko yang ku kunjungi itu bak menjual kacang goring saja. Semua yang dating 90% membeli dan pengunjung itu dating dan pergi tiada habis. Edan… luar biasa….
Jaman memang sudah berubah………..