SEMARANG – Pergelaran akbar Semarang Night Carnival (SNC) yang akan digelar pada 28 April mendatang lebih menonjolkan kebudayaan lokal, guna menumbuhkan karakter dan kearifan lokal ibu kota Jawa Tengah ini.
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Litani Satyawati mengatakan, konsep acara yang digelar di Jalan Pemuda,Jalan Pandanaran, dan Kawasan Simpanglima ini berbeda dengan SNC 2011. “Salah satu perbedaannya adalah budaya lokal. Tahun ini akan ditampilkan 60 kostum wayang,” katanya di sela acara “Bina Pelaku Usaha Pariwisata Kota Semarang”di Hotel Grand Candi,Semarang,kemarin.
Menurut dia, selain penampilan kostum wayang,pada saat karnaval para peserta yang dibalut dengan berbagai kostum itu tidak hanya berjalan biasa seperti tahun lalu, tapi juga dengankoreografi. Rencananya,koreografiitudiiringidenganirama rebana pesisiran Kayyun Mubaqin asli Semarang. “Sudah ada 300 personel penabuh rebana yang siap mengiringi perayaan SNC nanti.Kami lebih memilih rebana dari pada marching band karenauntukmelestarikankesenian tradisional ini,”katanya.
Menurut Litani, perbedaan lain juga terletak pada kostum peserta. Jika tahun lalu setiap kostum bisa menghabiskan sampai jutaan rupiah,tahun ini relatif lebih murah dan terjangkau, karena bahan kostumnya terbuat dari limbah sampah. Kepala Biro Jateng-DIY Seputar IndonesiaWiwekan T Nugroho mendukung penuh pergelaran akbar tersebut, demi meramaikan dan memajukan pariwisata Kota Semarang.
“Pada momen-momen event tertentu, akan kami tayangkan di MNCTV,sehingga Semarang lebih dikenal oleh masyarakat luar,” katanya.Pada saat penutupan acara SNC, kata dia, pihaknya akan mendatangkan artis-artis Ibu Kota untuk menghibur masyarakat. amin fauzi
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Litani Satyawati mengatakan, konsep acara yang digelar di Jalan Pemuda,Jalan Pandanaran, dan Kawasan Simpanglima ini berbeda dengan SNC 2011. “Salah satu perbedaannya adalah budaya lokal. Tahun ini akan ditampilkan 60 kostum wayang,” katanya di sela acara “Bina Pelaku Usaha Pariwisata Kota Semarang”di Hotel Grand Candi,Semarang,kemarin.
Menurut dia, selain penampilan kostum wayang,pada saat karnaval para peserta yang dibalut dengan berbagai kostum itu tidak hanya berjalan biasa seperti tahun lalu, tapi juga dengankoreografi. Rencananya,koreografiitudiiringidenganirama rebana pesisiran Kayyun Mubaqin asli Semarang. “Sudah ada 300 personel penabuh rebana yang siap mengiringi perayaan SNC nanti.Kami lebih memilih rebana dari pada marching band karenauntukmelestarikankesenian tradisional ini,”katanya.
Menurut Litani, perbedaan lain juga terletak pada kostum peserta. Jika tahun lalu setiap kostum bisa menghabiskan sampai jutaan rupiah,tahun ini relatif lebih murah dan terjangkau, karena bahan kostumnya terbuat dari limbah sampah. Kepala Biro Jateng-DIY Seputar IndonesiaWiwekan T Nugroho mendukung penuh pergelaran akbar tersebut, demi meramaikan dan memajukan pariwisata Kota Semarang.
“Pada momen-momen event tertentu, akan kami tayangkan di MNCTV,sehingga Semarang lebih dikenal oleh masyarakat luar,” katanya.Pada saat penutupan acara SNC, kata dia, pihaknya akan mendatangkan artis-artis Ibu Kota untuk menghibur masyarakat. amin fauzi