SEMARANG, suaramerdeka.com - Makanan khas kota Semarang adalah produk wisata kuliner khas yang harus dikembangkan. Karena merupakan salah satu andalan pendukung keberhasilan wisata.
Kuliner tradisional Semarang punya sederet makanan khas. Siapa yang tak kenal lumpia, wingko babat, bandeng presto duri lunak, soto khas Semarang? Ya, rupa-rupa kudapan itu menjadi andalan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang untuk mengembangkan dunia pariwisata Semarang.
Event Semarang Night Carnival 2012 serta Festival Makanan dan Minuman Khas Semarangan sedianya akan digelar menjelang HUT Kota Semarang ke-465. Mempersiapkan perhetalan itu, sejumlah pelaku usaha bertemu dalam kegiatan Temu Pelaku Usaha Pariwisata Semarang Night Carnival 2012 Festival Makanan dan Minuman Khas Semarangan Sambut Visit Jateng 2013 di Hotel Grand Candi Semarang, Selasa (3/4).
Pelaku usaha pariwisata dari pusat perbelanjaan, perhotelan, kerajinan, kuliner berdiskusi bersama menyiapkan aneka kegiatan untuk meramaikan event setahun sekali itu. Diskusi tersebut menghadirkan Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Rr Litani Satyawati, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang Rudi Nurrahmad dan Ketua Harian Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang Benk Mintosih dan Kepala Biro Harian Sindo Wilayah Jateng-DIY, Wiwekan T Nugroho.
''Pada Festival Makanan dan Minuman Khas Semarang nanti akan ada pemecahan rekor Muri pembuatan lumpia terpanjang 465 meter. Sekitar 465 koki yang ada di Semarang bersama-sama membuat salah satu makanan khas Semarang itu,'' kata Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang Rudi Nurrahmad.
Kegiatan yang digelar Minggu (22/4) mendatang di depan Balai Kota Jalan Pemuda Semarang tersebut diikuti 60 stand. Peserta memamerkan beragam makanan tradisional khas Semarang. Nantinya, lanjut Rudi, pembelian makanan dalam bentuk kupon. Sebanyak 2.000 lembar kupon sudah terjual.
( Fista Novianti / CN27 / JBSM )