Monday, 13 February 2012 SLEMAN– Ambisi besar Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPT) Kabupaten Sleman memasyarakatkan panjat tebing terus dimaksimalkan.Setelah menggelar berbagai pendekatan,hingga menyiapkan tempat latihan,FPTI Sleman mencoba pendekatan baru.
Kali ini,FPTI berencana menggelar festival “penekan”. Penekan yang berasal dari bahasa Jawa sendiri dipilih karena lebih memasyarakat. Pilihan kata ini dianggap lebih lugas dan bisa menghapus stigma yang melekat pada cabang olahraga ini.Lewat festival penekan, masyarakat diharapkan tidak lagi ragu untuk terlibat langsung dalam olahraga panjat tebing.
Ketua harian FPTI Sleman Karis mengatakan,sejauh ini FPTI masih menyusun rangkaian kegiatan dalam festival nanti.Dia ingin festival melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat dari berbagai kalangan.Tidak hanya melibatkan atlet.Dengan begitu,akan lebih mudah menyiapkan regenerasi atlet di masa depan.
“Ini masih kita godok terus.Kita ingin nanti skemanya dan format yang disiapkan pas,sehingga tujuan besar kita lebih memasyarakatkan panjat tebing bias terlaksana dengan baik.Kami rasa pendekatan kali ini dengan memakai istilah penekan tidak terlalu berlebihan,”kata dia. Dia mengatakan,untuk menarik minat masyarakat,FPTI nantinya akan mengajak masyarakat menaklukkan papan panjat.
Tidak ada sistem nilai yang diberlakukan dalam kegiatan ini.Meski begitu,pihaknya berencana memberikan doorprizesebagai hiburan.“Doorprizekita siapkan,tapi kita tidak buat sistem penilaian,”terang dia. Olahraga panjat tebing sendiri berkembang cukup pesat di Sleman. FPTI melakukan berbagai inovasi agar olahraga ini bisa lebih diterima masyarakat.Berbagai program kegiatan dirancang mulai dari climbing goes to school,panjat tebing masuk desa,kini giliran festival penekan.
Dua kegiatan sebelumnya mendapat sambutan cukup baik. Menilik prestasi yang sudah diraih atlet Sleman,pengembangan untuk regenerasi memang perlu dilakukan.Saat ini,Sleman memiliki dua atlet handal yang sudah bisa berkibar di level nasional.Sebut saja Bayu yang menjadi jawara nasional kelas boulder perorangan putra.Lalu ada Fitriyani yang berhasil menyumbangkan emas SEA Games bagi Merah Putih dari nomor speed track. ● sodik
Kali ini,FPTI berencana menggelar festival “penekan”. Penekan yang berasal dari bahasa Jawa sendiri dipilih karena lebih memasyarakat. Pilihan kata ini dianggap lebih lugas dan bisa menghapus stigma yang melekat pada cabang olahraga ini.Lewat festival penekan, masyarakat diharapkan tidak lagi ragu untuk terlibat langsung dalam olahraga panjat tebing.
Ketua harian FPTI Sleman Karis mengatakan,sejauh ini FPTI masih menyusun rangkaian kegiatan dalam festival nanti.Dia ingin festival melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat dari berbagai kalangan.Tidak hanya melibatkan atlet.Dengan begitu,akan lebih mudah menyiapkan regenerasi atlet di masa depan.
“Ini masih kita godok terus.Kita ingin nanti skemanya dan format yang disiapkan pas,sehingga tujuan besar kita lebih memasyarakatkan panjat tebing bias terlaksana dengan baik.Kami rasa pendekatan kali ini dengan memakai istilah penekan tidak terlalu berlebihan,”kata dia. Dia mengatakan,untuk menarik minat masyarakat,FPTI nantinya akan mengajak masyarakat menaklukkan papan panjat.
Tidak ada sistem nilai yang diberlakukan dalam kegiatan ini.Meski begitu,pihaknya berencana memberikan doorprizesebagai hiburan.“Doorprizekita siapkan,tapi kita tidak buat sistem penilaian,”terang dia. Olahraga panjat tebing sendiri berkembang cukup pesat di Sleman. FPTI melakukan berbagai inovasi agar olahraga ini bisa lebih diterima masyarakat.Berbagai program kegiatan dirancang mulai dari climbing goes to school,panjat tebing masuk desa,kini giliran festival penekan.
Dua kegiatan sebelumnya mendapat sambutan cukup baik. Menilik prestasi yang sudah diraih atlet Sleman,pengembangan untuk regenerasi memang perlu dilakukan.Saat ini,Sleman memiliki dua atlet handal yang sudah bisa berkibar di level nasional.Sebut saja Bayu yang menjadi jawara nasional kelas boulder perorangan putra.Lalu ada Fitriyani yang berhasil menyumbangkan emas SEA Games bagi Merah Putih dari nomor speed track. ● sodik
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/468939/