Sebagai manusia kita akan selalu berurusan dengan yang namanya pelayanan, entah sekedar membeli sesuatu di toko, membeli bensin di POM Bensin, mengurus sim atau KTP dan sebagainya. Dan bila yang menginginkn pelayanan banyak atau minimal lebih dari 1 orang dalam waktu yang sama, pastilah akan terjadi antrian. Dua hal yang sangat sensitif ketika kita berbicara kepuasan pelanggan.
Suatu saat aku ke toko, ingin membeli sesuatu. Karena di toko kelontong yang melayani hanya 1 orang, sedangkan yang membeli cukup banyak, kadang penjual melayani pembeli tidak berdasarkan mana yang datang duluan, tapi mana yang kenal atau mana yang agresif menyebut barang-barang yang ingin dibeli. Keadaan seperti ini adalah suatu hal yang paling aku tidak inginkan. Selain lama, biasanya bila kenal dengan pembeli, diselingi ngobrol panjang tanpa menghiraukan bahwa yang akan membeli masih banyak.
Suatu saat yang lain ke POM bensin, untuk mengisi bahan bakar. Biasanya antrian satu baris atau dua baris berbanjar ke belakang. Di Salah satu POM ini tadinya berbanjar 1 baris, tiba-tiba ada yang membuat banjaran baru disebelahku, padahal antrian cuma 3 orang. Dan yang membikin kita jengkel, justru sama pelayan POM Bensin dilayani duluan karena kenal atau mungkin tetangga. Suatu saat karena kasus seperti ini, motor aku pepetkan ke depan dan aku sangaja menghalangi motor yang mencoba mendahului antrian, bahkan hampir berkelahi. Namun suatu ketika kadang aku juga cuma diam walau hati dongkol. Aku berharap ada satpam atau petugas yang memperingatkan untuk antri, tapi kebanyakan cuek saja dan tetap dilayani.
Suatu saat aku ke toko, ingin membeli sesuatu. Karena di toko kelontong yang melayani hanya 1 orang, sedangkan yang membeli cukup banyak, kadang penjual melayani pembeli tidak berdasarkan mana yang datang duluan, tapi mana yang kenal atau mana yang agresif menyebut barang-barang yang ingin dibeli. Keadaan seperti ini adalah suatu hal yang paling aku tidak inginkan. Selain lama, biasanya bila kenal dengan pembeli, diselingi ngobrol panjang tanpa menghiraukan bahwa yang akan membeli masih banyak.
Suatu saat yang lain ke POM bensin, untuk mengisi bahan bakar. Biasanya antrian satu baris atau dua baris berbanjar ke belakang. Di Salah satu POM ini tadinya berbanjar 1 baris, tiba-tiba ada yang membuat banjaran baru disebelahku, padahal antrian cuma 3 orang. Dan yang membikin kita jengkel, justru sama pelayan POM Bensin dilayani duluan karena kenal atau mungkin tetangga. Suatu saat karena kasus seperti ini, motor aku pepetkan ke depan dan aku sangaja menghalangi motor yang mencoba mendahului antrian, bahkan hampir berkelahi. Namun suatu ketika kadang aku juga cuma diam walau hati dongkol. Aku berharap ada satpam atau petugas yang memperingatkan untuk antri, tapi kebanyakan cuek saja dan tetap dilayani.
bersambung...