Hari jumat temen-temen pamit mau berangkat ikut kompetisi di jakarta, tanpa menanyakan Kompetisi Apa dan persisnya dimana, aku hanya memastikan bahwa mereka cukup punya uang saku untuk perjalanan dan makan selama mengikuti turnamen itu.
Kupikir mereka sudah berhitung, berangkat naik apa, mau nginap dimana, ongkoas makan berapa dst.
Namun betapa kagetnya aku ketika minggu siang, mereka mengabari klo bingung mau nginep dimana. Hmm langsung kukonfirmasi, posisi di jakarta mana. Ternyata mereka di seputaran Jakarta barat S Parman. Hatiku langsung ayem, karena disitu banyak saudara dari kampung yang jualan mie ayam, usaha kos-kosan, kerja di rs Harapan kita dan lain-lain. Singkat cerita aku segera menelpon saudara yang di area sana untuk kumintai bantuan. Dan hanya 5 menit kemudian, persoalan inap menginap terselesaikan.
Yang ingin kuceritakan yang terpenting bukan itu. tetapi Peristiwa ini mengingatkanku di tahun 1997. Saat itu aku menjadi bagian dari Panitia Lustrum HMTG UGM. Dan salah satu kerjaku adalah mencari dana ke jakarta. Di hari terakhir aku dijakarta, aku memutuskan untuk mencari saudara-saudara diseputaran grogol sd S Parman.
Singkat cerita, setelah turun di grogol, aku jalan kaki ke arah RS Harapan Kita menyusuri Jalan S Parman. Aku mau naik angkutan takut nyasar. Dan betapa terkejutnya aku, ketika aku berhenti beli mie ayam, ternyata yang jualan saudara dr kampung ( Gratis), jalan kaki lagi, tanya orang jalan ke arah RT sekian, ternyata yang ditanya adalah yang mau aku tuju, langsung ketemu.
Disana ngobrol, nginap semalam, saudara-saudara disekitar situ pada datang ngaruhke, ada yang bawa mie ayam ( krn rata-rata memang pedagang mie ayam) dan makanan lain, sampai-sampai perutku full kenyang. Belum cukup sampai disitu saja, pagi harinya aku mau pulang, berangkat ke stasiun gambir, dikasih uang saku, di jalan mau naik bus ketemu saudara, disuruh makan mie ayam lagi.... wah betul betul seperti di desa sendiri....
grogol s parman ----> sepanjang jalan kenangan!!!!
Kupikir mereka sudah berhitung, berangkat naik apa, mau nginap dimana, ongkoas makan berapa dst.
Namun betapa kagetnya aku ketika minggu siang, mereka mengabari klo bingung mau nginep dimana. Hmm langsung kukonfirmasi, posisi di jakarta mana. Ternyata mereka di seputaran Jakarta barat S Parman. Hatiku langsung ayem, karena disitu banyak saudara dari kampung yang jualan mie ayam, usaha kos-kosan, kerja di rs Harapan kita dan lain-lain. Singkat cerita aku segera menelpon saudara yang di area sana untuk kumintai bantuan. Dan hanya 5 menit kemudian, persoalan inap menginap terselesaikan.
Yang ingin kuceritakan yang terpenting bukan itu. tetapi Peristiwa ini mengingatkanku di tahun 1997. Saat itu aku menjadi bagian dari Panitia Lustrum HMTG UGM. Dan salah satu kerjaku adalah mencari dana ke jakarta. Di hari terakhir aku dijakarta, aku memutuskan untuk mencari saudara-saudara diseputaran grogol sd S Parman.
Singkat cerita, setelah turun di grogol, aku jalan kaki ke arah RS Harapan Kita menyusuri Jalan S Parman. Aku mau naik angkutan takut nyasar. Dan betapa terkejutnya aku, ketika aku berhenti beli mie ayam, ternyata yang jualan saudara dr kampung ( Gratis), jalan kaki lagi, tanya orang jalan ke arah RT sekian, ternyata yang ditanya adalah yang mau aku tuju, langsung ketemu.
Disana ngobrol, nginap semalam, saudara-saudara disekitar situ pada datang ngaruhke, ada yang bawa mie ayam ( krn rata-rata memang pedagang mie ayam) dan makanan lain, sampai-sampai perutku full kenyang. Belum cukup sampai disitu saja, pagi harinya aku mau pulang, berangkat ke stasiun gambir, dikasih uang saku, di jalan mau naik bus ketemu saudara, disuruh makan mie ayam lagi.... wah betul betul seperti di desa sendiri....
grogol s parman ----> sepanjang jalan kenangan!!!!