Ketika Indonesia ribut dengan pemberitaan fasilitas di penjara menyangkut nama "Ayin", aku gak kaget lagi. Karena Mas Arswendo pernah mengupas tuntas dalam salah satu karangan bukunya yang beliu tulis selama di penjara. Persisnya aku lupa judulnya apa, namun beberapa hal yang ku ingat adalah masalah dana untuk tersangka yang sakit ( bisa keluar sebentar periksa ke Rs namun prakteknya gak tau kemana), biaya untuk hubungan sex ( klo yang gak punya duit oleh mas arwendo di umpamakan berhubungan dengan bebek), mungkin terkesan sarkasme atau kasar namun mungkin itu juga kenyataan pada saat itu.
Kebetulan aku memang hobi dengan karya-karya beliau karena menurutku logis dan bermutu, serta banyak mengupas hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, misalnya buku canting. Sedangkan cerita silatnya juga masuk akal, misalnya kisah senopati pamungkas dengan tokoh utamanya gayatri dan upasara wulung. kemasuk akalan menurutku misalnya beliau tulis bahwa tokoh persilatan yang berasal dari pegunungan cenderung akan mempunyai kuda-kuda yang kuat dan kokok, sedangkan tokoh bajak sungai atau laut cenderung akan mempunyai ilmu meringankan tubuh yang hebat.
Sangat masuk akal, walaupun kita tidak bicara benar atau salah. Namanya juga cerita fiksi, jadi yang penting enak dibaca dan tidak merusak alur cerita sejarah. Perpustakaan yang banyak mengkoleksi karya mas Arswendo adalah Perpustakaan Universitas Sanata Dharma ( dekat realino), sedangkan klo persewaan buku namanya lupa, tapi juga deket-deket realino ada yang menyewakan.
Semoga ada manfaatnya