Menikah menurut Islam Hukumnya Wajib bila mampu. Ketika kita menikah yang ada dalam pikiran kita paling dekat adalah kehadiran seorang anak. Dan ketika telah terlahir seorang anak dari perkawinan kita, rumah terasa rame. Perkembangan sedikit saja dari anak kita, akan menjadi topik hangat setiap hari, " dik anak kita sudah bisa miring". Besuknya, " mas anak kita sudah bisa tengkurang, nglasut (merayap), dan bahkan menirukan suara motor kakungnya..." dan seterusnya, seakan setiap perkembangan menjadi bahan pembicaraan yang sangat menarik.
Pada waktu masih di kandungan, anakku mau aku namakan "kerja keras", maksudku biar kalau besar nanti anak yang terlahir dari rahim istriku mempunyai sifat kerja keras untuk keluarga, masyarakat, negara juga umat manusia dalam rangka ibadah kepada Tuhan. Sengaja nama itu ku usulkan vulgar dalam bahasa indonesia agar tegas dan lugas maknanya. Namun seperti yang sudah kuduga, istriku menolak menggunakan nama itu, neneknya juga menolak, kakeknya ikutan menolak.
Adikku mengusulkan agar menggunakan bahasa lain yaitu arab. Kata dia yang artinya sama dengan kerja keras adalah "MUJAHID". Namun aku tidak mau, kasihan klo nanti besar dijadikan target operasi densus 88 karena menggunakan nama mirip-mirip model HAMAS yang ke arab-araban, nanti malah dikira teroris.... akhirnya aku memutuskan nama " KAKA ". Kependekan dari kerja keras ( KK ditambah vocal A jadi KAKA).
Agar menjadi kenangan, maka kubuatkan blog untuk anakku :