Sudah lama aku tidak memperhatikan aliran sungai Bengawan Solo. Waktu aku kecil aku sering main di seputaran aliran Sungai Bengawan Solo, Khususnya diatas jembatan Pakem Baturetno, Wonogiri. Sepulang sekolah aku bermain bola di aliran sungai yang tidak tergenang air ( peden). Peden artinya daratan dari sungai yang banyak wedi-nya ( pasirnya), sehingga selain asik bermain bola juga sekalian bermain pasir, dan klo sudah sore mandi di sungai yang airnya jernih. Itu terjadi saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sewaktu aku smp, aku jarang bermain bola lagi, tapi hampir tiap hari minggu mencari ikan di sepanjang aliran sungai dengan memakai jala. Ikannya besar-besar, ada ikan tawes, wader, mujair, nila, sogo, garingan, juga karper, bader dan lukas. Aku berangkat pagi-pagi jam 8an dan selesai mencari ikan jam 4 sore. Wah dapatnya banyak banget, bisa 1 karung beras yang 50kg an. Hasil itu selain di makan sendiri juga dibagi bagi ama tetangga.
Sekarang? jangankan mau main bola di peden, mau cari pasir saja harus menggali sedemikian dalam. Jangankan mencari ikan, tiap habis banjir setelah air sedikit surut dan agak bening sudah di racun makai potas, dimana mau cari ikannya? yang kecil-kecil sudah habis mati semua...oh bengawan solo riwayatmu kini, kapan aku bisa melihat hamparan pasir yang melimpah disepanjang aliran sungaimu? dimana aku bisa mencari dan mengambil ikan dari dalam sungaimu? ....