Tingkah lakunya lucu, gesit dan menggemaskan, omongannya ceriwis dan idenya neko-neko. Anak itu selalu aktif melakukan sesuatu yang ada di kepalanya, mulai dari menirukan gerakan-gerakan nija warior, bermain dengan daun-daunan kering sebagai wayang, mengejar-ngejar serangga di taman bunga halaman rumah maupun mengatur teman-temannya agar mengikuti kehendaknya. Dia lah Kaka Karisna, yang pada tanggal 27 Juni nanti akan genap berusia 2 tahun.
Klo menyimak aksi-aksinya memang membuat orang-orang disekitarnya akan tertawa dan terheran-heran. Ketika dia menginginkan sesuatu, ditolak oleh orang lain, baik papanya, ibunya maupun tantenta, dia akan memberikan hukuman yang setimpal, yaitu menemaninya bermain sesuai yang ia mau. Ketika teman-temennya tidak mau diajak bermain sesuai dengan kehendaknya, maka bersiap-siap untuk tidak diajak bermain pada hari itu pula.
Kaka juga pandai membuat kesimpulan-kesimpulan dari percakapan orang lain. Misalnya pernah suatu saat papanya bilang :
" besuk kamu ikut papa ke makam eyang uti"
dia menjawab "iya"
"besuk tante juga ikut ke makam eyang uti"
dia menjawab dengan sebuah kesimpulan :
" besuk kaka, tante ama papa ke makam eyang uti"
Sekilas memang sederhana, tapi bagiku maknanya dalam. Dalam bahasa jawa, anak sekecil itu sudah pandai negeske, membahas sesuatu yang dia simpulkan dari hasil percakapan.
Pernah juga suatu saat kami jalan diantara persawahan. Dia bilang, "papah ada gubug"
aku jawab," iya, coba dihitung gubugnya!"
Kaka mulai berhitung sambil menunjuk ke gubug di persawahan " satu, dua, tiga... dst'
dan di akhir menghitung dia membuat pernyataan' " papah, gubugnya banyak".
Kalimat sederhana lagi, namun bila kalimat atau kata-kata itu keluar dari anak kecil yang belum genap 2 tahun dan tanpa ada yang mengajarinya, pastilah membuatku terheran-heran. Dia membuat kesimpulan lagi..
Begitulah Kaka Karisna yang lahir pada hari jumat legi, maka sering kupanggil Kaka " jumanis" Karisna. Jumanis artinya Jumat Manis atau Jumat Legi.