Contoh program pro rakyat adalah sebagai berikut :
Anggaran tersebut telah ditentukan untuk 26 lokasi kegiatan padat karya yang tersebar di 17 ( tujuh belas ) kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman. Setelah diadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait dan ditinjaklanjuti dengan identifikasi potensi lokal, maka 26 ( duapuluh enam ) lokasi kegiatan padat karya produktif diputuskan dengan surat keputusan bupati. Tujuan kegiatan padat karya ini adalah menyediakan kesempatan kerja / usaha produktif dan berkelanjutan bagi tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur terutama bgai tenaga kerja korban PHK akibat krisiis ekonomi global, mendayagunakan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur di pedesaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Rencana pelaksanaan kegiatan padat karya produktif berkelanjutan tersebut dibagi dalam 3 tahap dengan 2 jenis / bidang yakni perikanan ( budi daya air tawar ) di 7 lokasi dan peternakan sapi di 19 lokasi.
Kabupaten Sleman melalui Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana mendapat anggaran untuk pelaksanaan padat karya produktif berkelanjutan pada tahun 2009 sebesar Rp 6.000.000 ( enam Milyar ) yang dibiayai dari APBN dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal tesebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman Drs. Kriswanto, M.sc. Anggaran tersebut telah ditentukan untuk 26 lokasi kegiatan padat karya yang tersebar di 17 ( tujuh belas ) kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman. Setelah diadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait dan ditinjaklanjuti dengan identifikasi potensi lokal, maka 26 ( duapuluh enam ) lokasi kegiatan padat karya produktif diputuskan dengan surat keputusan bupati. Tujuan kegiatan padat karya ini adalah menyediakan kesempatan kerja / usaha produktif dan berkelanjutan bagi tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur terutama bgai tenaga kerja korban PHK akibat krisiis ekonomi global, mendayagunakan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur di pedesaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Rencana pelaksanaan kegiatan padat karya produktif berkelanjutan tersebut dibagi dalam 3 tahap dengan 2 jenis / bidang yakni perikanan ( budi daya air tawar ) di 7 lokasi dan peternakan sapi di 19 lokasi. Tahap I dilaksanakan di 8 lokasi yakni untuk jenis perikanan berlokasi di Mancasan Kidul, Condongcatur, Depok, Turi Donokerto Turi, dan Modinan, Banyuraden, Gamping. Sedangkan untuk jenis ternak sapi di Kiyudan Selomartani Kalasan , Dukuh Pondokrejo Tempel, Watukangsi Wukirharjo, Prambanan, Karangwetan Tegaltirto Berbah dan Pendulan Sumberagung Moyudan. Untuk tahap II dilaksanakan di 9 lokasi yakni untuk jenis ternak sapi di Klumprit Caturharjo Sleman, Pondok II Widodomartani Ngemplak, Betakan Sumberrahayu, Moyudan , Tegalan Sidomoyo Godean, Nyamplung Kidul Balecatur Gamping, Jaranan Argomulyo Cangkringan,, Bendan Tirtomartani, Kalasan dan Jetis Suruh, Donoharjo Ngaglik . Untuk jenis perikanan di Watukarung, Margoagung Seyegan Tahap III di 9 lokasi yakni : untuk jenis perikanan di Nglarang Tlogoadi Mlati, Sangonan, Sidorejo Godean dan Kadipolo Sendangtirto Berbah,. Sedangkan jenis ternak sapi di Sumber VI Sendangmulyo Minggir, Bawuk Minomartani Ngaglik, Srunen Glagahharjo, Cangkringan, Gatep Purwobinangun Pakem, Batangcilik Tambakrejo Tempel dan Gunungsari Sambirejo Prambanan. * * *
Kabupaten Sleman melalui Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana mendapat anggaran untuk pelaksanaan padat karya produktif berkelanjutan pada tahun 2009 sebesar Rp 6.000.000 ( enam Milyar ) yang dibiayai dari APBN dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal tesebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman Drs. Kriswanto, M.sc. Anggaran tersebut telah ditentukan untuk 26 lokasi kegiatan padat karya yang tersebar di 17 ( tujuh belas ) kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman. Setelah diadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait dan ditinjaklanjuti dengan identifikasi potensi lokal, maka 26 ( duapuluh enam ) lokasi kegiatan padat karya produktif diputuskan dengan surat keputusan bupati. Tujuan kegiatan padat karya ini adalah menyediakan kesempatan kerja / usaha produktif dan berkelanjutan bagi tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur terutama bgai tenaga kerja korban PHK akibat krisiis ekonomi global, mendayagunakan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur di pedesaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Rencana pelaksanaan kegiatan padat karya produktif berkelanjutan tersebut dibagi dalam 3 tahap dengan 2 jenis / bidang yakni perikanan ( budi daya air tawar ) di 7 lokasi dan peternakan sapi di 19 lokasi. Tahap I dilaksanakan di 8 lokasi yakni untuk jenis perikanan berlokasi di Mancasan Kidul, Condongcatur, Depok, Turi Donokerto Turi, dan Modinan, Banyuraden, Gamping. Sedangkan untuk jenis ternak sapi di Kiyudan Selomartani Kalasan , Dukuh Pondokrejo Tempel, Watukangsi Wukirharjo, Prambanan, Karangwetan Tegaltirto Berbah dan Pendulan Sumberagung Moyudan. Untuk tahap II dilaksanakan di 9 lokasi yakni untuk jenis ternak sapi di Klumprit Caturharjo Sleman, Pondok II Widodomartani Ngemplak, Betakan Sumberrahayu, Moyudan , Tegalan Sidomoyo Godean, Nyamplung Kidul Balecatur Gamping, Jaranan Argomulyo Cangkringan,, Bendan Tirtomartani, Kalasan dan Jetis Suruh, Donoharjo Ngaglik . Untuk jenis perikanan di Watukarung, Margoagung Seyegan Tahap III di 9 lokasi yakni : untuk jenis perikanan di Nglarang Tlogoadi Mlati, Sangonan, Sidorejo Godean dan Kadipolo Sendangtirto Berbah,. Sedangkan jenis ternak sapi di Sumber VI Sendangmulyo Minggir, Bawuk Minomartani Ngaglik, Srunen Glagahharjo, Cangkringan, Gatep Purwobinangun Pakem, Batangcilik Tambakrejo Tempel dan Gunungsari Sambirejo Prambanan. * * *