Setelah melampaui beberapa seleksi, akhirnya tanggal 10 september 2008, aku bertemu kawan-kawan peserta outsourcing PKSS untuk mengisi posisi admin KUR BRI kanwil DIY dari sragen sampai majenang. Asik juga, setelah sekian tahun lalu aku hidup di asrama selama 3 tahun, sekarang harus menjalani kehidupan yang mirip selama 4 hari, bedanya dulu aku masih ingusan, sekarang sudah dewasa, sudah mampu membawa diri, sudah tidak cengeng dll.
Kadang kehidupan asrama menimbulkan kerinduan, mirip kalau aku merindukan Puncak Gunung. Ketika aku rindu puncak gunung, pada hakekatnya aku merindukan hawa yang sejuk, dingin sampai menembus tulang, mandi awan, melihat pemandangan alam indonesia nan permai, melihat indahnya bunga eidelweis yangs edang mekar dll.
Kehidupan asrama tidak jauh berbeda, kita bisa bertemu dengan teman dengan berbagai macam karakter, ada yang pemalu, pendiam, cerewet, suka ribut, cakep, modis, keras kepala sampai yang keibuan. Bahkan terkadang kita bisa menilai, sanguiniskah dia? melankoliskah? koleriskah? atau plegmatis? kadang kita juga bisa mendalami karakter dari cara senyumnya, bahasa tubuhnya, gerak - geriknya dll.
Memang paling asik mendalami karakter itu lawan jenis, karena ada motivasi tersendiri, bukan karena nafsu ingin memiliki atau ingin selingkuh atau ingin memacari dll, tapi semata mata ingin berbagi kasih sayang, berbagai ilmu, saling menjajaki kepribadian dll. Lalu apa hasilnya? apakah hanya itu saja? tunggu kisahnya di http://kur-bri.blogspot.com
Kadang kehidupan asrama menimbulkan kerinduan, mirip kalau aku merindukan Puncak Gunung. Ketika aku rindu puncak gunung, pada hakekatnya aku merindukan hawa yang sejuk, dingin sampai menembus tulang, mandi awan, melihat pemandangan alam indonesia nan permai, melihat indahnya bunga eidelweis yangs edang mekar dll.
Kehidupan asrama tidak jauh berbeda, kita bisa bertemu dengan teman dengan berbagai macam karakter, ada yang pemalu, pendiam, cerewet, suka ribut, cakep, modis, keras kepala sampai yang keibuan. Bahkan terkadang kita bisa menilai, sanguiniskah dia? melankoliskah? koleriskah? atau plegmatis? kadang kita juga bisa mendalami karakter dari cara senyumnya, bahasa tubuhnya, gerak - geriknya dll.
Memang paling asik mendalami karakter itu lawan jenis, karena ada motivasi tersendiri, bukan karena nafsu ingin memiliki atau ingin selingkuh atau ingin memacari dll, tapi semata mata ingin berbagi kasih sayang, berbagai ilmu, saling menjajaki kepribadian dll. Lalu apa hasilnya? apakah hanya itu saja? tunggu kisahnya di http://kur-bri.blogspot.com